Tanggal 25 juli sampai dengan 28 juli 2009, DPD HIPKI Jawa Tengah bekerjasama dengan Dinas Propinsi Jawa Tengah dan P2PNFI Regional 2 Semarang mengadakan Course Expo 2009 di Solo Square. Dalam Expo ini dihadiri semua perwakilan HIPKI di Jawa Tengah serta Lembaga-lembaga kursus di Jawa Tengah.
Dalam acara yang dibuka oleh Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Dr. Wartanto, MM ini, tiap-tiap stan menampilkan keunggulannya masing-masing. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Direktur Binsuskel, bahwa pamor lembaga kursus saat ini sedang menanjak. Mengingat makin banyaknya warga masyarakat yang membutuhkan keahlian-keahlian tambahan dalam mendukung kompetensi dan daya saing dalam mencari pekerjaan atau membuka usaha sendiri.
Oleh karena itu, tiap-tiap lembaga kursus diminta untuk selalu memperhatikan dan meningkatkan kualitas dan daya saing, sehingga mutu lulusan dapat ikut meningkat. Yaitu dengan cara selalu mengikuti perkembangan jaman dan meningkatkan kualitas SDM pengajar dan pengelola lembaga kursus tersebut.
Tentang Saya
- Birowo Dwi Chondro
- Bapak dengan satu istri Novita Rahwmawati, tiga anak yg bandel2 tapi lucu, abi, fya dan alifa. Rumah di Perumahan Bukit Emerald Jaya Tembalang, Semarang. Saat ini bekerja di P2PNFI (Pusat Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal) Regional 2 Semarang.
Saturday, 25 July 2009
Course Expo 2009
Thursday, 23 July 2009
Ortek Pendataan Lembaga Kursus dan Pelatihan

Tanggal 22 Juli - 28 Juli 2009 Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan mengadakan Orientasi Teknis untuk Pendataan Lembaga-lembaga Kursus dan Pelatihan di seluruh Indonesia. Yang diundang adalah Kepala-kepala seksi dari Dinas Pendidikan di tiap Propinsi yang membidangi masalah pendataan dan staf yang membantunya.
Dalam orientasi teknis ini dikenalkan sebuah aplikasi pendataan baru yang dikeluarkan oleh Dit Binsuskel untuk mendata semua lembaga kursus dan pelatihan seluruh Indonesia.
Dalam aplikasi pendataan ini, setiap propinsi wajib mengumpulkan data lembaga-lembaga kursus dan pelatihan dari masing-masing dinas pendidikan di kabupaten/kota di daerah masing-masing untuk kemudian diproses untuk memperoleh NIKEL (Nomor Induk Kelembagaan), sehingga nantinya semua LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) memiliki Nomor Induk.
Hal ini dalam rangka mensikapi carut marutnya data yang dimiliki oleh masing-masing daerah dimana hal itu sangat berpengaruh pada keakuratan data yang dimiliki oleh Dit Binsuskel juga. Sehingga sering dijumpai jumlah data LKP sering berubah-ubah dan tidak akurat saat dilakukan pengecekan ke lapangan.
Keuntungan yang akan diperoleh LKP setelah memiliki NIKEL adalah :
1. Memiliki hak untuk mendapatkan dana blockgrant.
2. Memiliki hak untuk mendapatkan/mengajukan akreditasi ke BAN PNF
3. Memiliki hak untuk mengajukan/mencalonkan lembaganya sebagai TUK
4. Memiliki hak untuk menyelenggarakan kegiatan kursus dan pelatihan.
5. Memiliki hak untuk mendapatkan pembinaan
Beberapa keuntungan-keuntungan tersebut ditujukan agar LPK di masing-masing daerah memiliki keinginan kuat untuk membereskan masalah administrasinya sebagai syarat untuk mendapatkan NIKEL, salah satunya adalah ijin dari Dinas Pendidikan setempat.
Mari kita dukung program Dit Binsuskel ini, agar masalah pendataan lembaga kursus dan pelatihan dapat diperkecil bahkan dihilangkan.