Bingung...
Saat kami menghitung banyaknya cost untuk penggantian kayu gording, kaso dan reng pada atap rumah, kami dihadapkan pada kendala yaitu biaya yang besar.
Setelah kami survey ke beberapa tempat, kami mendapatkan harga yang cukup membuat kami pusing. Ada beberapa pilihan bahan kayu yang dapat kami pertimbangkan dan cukup mudah didapat di Kota Semarang, karena kebetulan salah satu paman kami berjualan kayu jadi ya bisa dapat informasinya lebih cepat dan dijamin akurat.
BENGKIRAI, pilihan pertama kami saat memutuskan untuk mengganti rangka genteng rumah kami. Selain bahannya kuat dan keras, bengkirai juga dikenal tahan lama, awet dan tahan rayap. Kendalanya cuman satu, harganya mahal...hehehe. Penginnya sih yang bagus tapi murah gitu lho..
Kami udah cek kebutuhan kayu untuk rumah kami :
- Gording butuh 8 batang ukuran 6/12
- Kaso butuh 78 batang ukuran 4/6
- Reng butuh 75 batang ukuran 2/3.
Survei harga kami lakukan dengan tidak kenal lelah....hehehe
Harga kayu bengkirai bervariasi, tergantung penjualnya, gak ada standarisasi harga.
- Bengkirai ukuran 6/12 harganya Rp. 195.000 ( panjang 4 mtr)
- Kaso ukuran 4/6 Rp. 57.000 ( panjang 4 mtr )
- Reng yang ukuran 2/3 Rp. 95.000 (panjang 2 mtr, isi 25 batang)
Setelah kami kalkulasikan dan kami hitung:
Gording : 8 x Rp. 195.000 = Rp. 1.560.000
Kaso : 78 x Rp. 57.000 = Rp. 4.446.000
Reng : 3 x Rp. 95.000 = Rp. 285.000
Totalnya = Rp. 6.291.000
Gubrakkkk !!!
Mumet aku....padahal itu belum termasuk biaya pasangnya. Perhari untuk 2 tukang dan 2 kenek butuh Rp. 195.000, nah kalo perkiraan kami, dari mulai bongkar atap sampai mempersiapkan dudukan untuk kayu2nya, butuh paling lama 7 hari, jadi ada tambahan biaya sampai Rp. 1.365.000
Duuuh.....
KRUING, salah satu bahan kayu yang menjadi pilihan kami. Selain harganya lebih murah, juga mudah didapat di Kota Semarang, tapi soal daya tahan masih dibawah Bengkirai. Harga kayu kruing :
- Gording ukuran 6/12 dipatok Rp. 130.000 (panjang 4 mtr)
- Kaso ukuran 4/6 harganya Rp. 45.000 (panjang 4 mtr)
- Reng ukuran 2/3 Rp. 85.000 (isi 25 batang, panjang 2 mtr).
Hasil perhitungan kami :
- Reng : 75 x Rp. 85.000 = Rp. 255.000
- Kaso : 78 x Rp. 45.000 = Rp. 3.510.000
- Gording : 8 x Rp. 130.000 = Rp. 1.040.000
Totalnya = Rp. 4.805.000
Mumet aku....padahal itu belum termasuk biaya pasangnya. Seperti yang sudah saya tuliskan diatas, perhari untuk 2 tukang dan 2 kenek butuh Rp. 195.000, nah kalo 7 hari jadi ada tambahan biaya sampai Rp. 1.365.000
Duuuh.....
RANGKA BAJA, terus terang kami mulai berpikir untuk menggunakan rangka baja untuk rangka atap kami. Selain awet, anti rayap, tahan karat, dan lebih ringan dari kayu (katanya). Cuman keputusan kami ini belum final, masih harus ditimbang2 lagi.
Saya pernah mengundang seorang aplikator dari jayaboard, selain memasang plafonnya jayaboard dia juga menerima pesanan dan pemasangan untuk rangka atap baja. Harga yang dia patok sekitar Rp. 140.000 per meter perseginya. Saya minta dia untuk coba mengkalkulasikan harga jika rangka genteng di rumah saya diganti dengan rangka baja.
Hasil dari kalkulasinya dia, ditemukan harga Rp. 4.700.000,-. Tapi karena dia belum tahu secara pasti derajat kemiringan atap genteng kami dia gak bisa pastikan bahwa itu adalah harga total yang harus kami keluarkan kalau jadi menggunakan rangka baja. Dengan kata lain, dia harus mengukur dulu secara lebih mendetail. Dia memberi ancang-ancang, mungkin harga bisa menyentuh Rp. 5.500.000. Itu sudah termasuk ongkos pasangnya.
Kami kemudian pikir-pikir, kalo dengan harga segitu sudah termasuk ongkos pasangnya....apa tidak sebaiknya kami ganti saja pakai rangka baja, harganya ditengah2 kruing dan bengkirai, tapi sudah sekuat bengkirai (malah lebih kuat ??), dan sudah termasuk ongkos pasang....jadi tukang2 kami bisa mengerjakan yang lain sementara atas baja sedang dipasang....
Yah...itulah hasil perhitungan kami....nanti kalo sudah ada keputusan....tak kabari... hehehe
Tentang Saya
- Birowo Dwi Chondro
- Bapak dengan satu istri Novita Rahwmawati, tiga anak yg bandel2 tapi lucu, abi, fya dan alifa. Rumah di Perumahan Bukit Emerald Jaya Tembalang, Semarang. Saat ini bekerja di P2PNFI (Pusat Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal) Regional 2 Semarang.
Tuesday, 2 December 2008
Kruing, Bengkirai.......apa rangka baja?
Rumah Impian
Mulai awal tahun 2008 ini kami memutuskan untuk membeli sebuah rumah mungil di Bukit Emerald, yah walaupun harus menjual motor Mega Pro kami yang baru setahun kami beli...hehehe tapi gak papa yang penting punya rumah.
Bulan Juli 2008 rumah kami udah jadi dan udah serah terima dengan pihak developer. Karena ada kendala pada pendanaan dan lain sebagainya, pada bulan November tepatnya tanggal 2 tahun 2008 kami baru bisa melakukan renovasi pada rumah mungil kami.
Anggaran dana yang kami punya cuma 40 juta, mepet banget memang. Tapi agar bisa sedikit layak untuk ditempati ya kami nekat saja, kekurangan dana akan kami cari sambil jalan...hehehe.
Rencana kami hanya menambah satu kamar, dapur dan tempat cuci di belakang serta memindahkan pintu kamar mandi menghadap ke belakang. Menurut hitungan kami, 40 juta cukup hehehe...(dicukup2 in).
Tukang kami datangkan dari desa limpung, kabupaten Batang, kebetulan kami sudah kenal lama dengan tukang-tukang disana. Kami minta 2 bulan renovasi rumah kami sudah selesai. Progress pembangunan rumah kami berjalan cepat dan melebihi schedule yang kami perkirakan. Rumah sudah tertutup dan sudah finishing acian pada minggu ke 3 bulan nopember, tinggal pasang keramik dan bongkar kamar mandi.
Akan tetapi pada perjalanan bongkar2 rumah, kami dapati ternyata kayu-kayu yang menyangga genteng rumah kami terdiri dari kayu-kayu yang sangat jelek kualitasnya. Sehingga kami memutuskan untuk sekalian mengganti kayu dan kusen2 kamar dari rumah yang sudah dibangun oleh developer perumahan kami.
Kami hitung-hitung dan kalkulasikan lagi...waduuuh ternyata banyak banget biaya yang harus kami tambahkan....hehehe.
Tapi The show must go on....lanjut terussss (gak tau dananya dari mana...)
Sampai detik ini, kami masih sibuk cari pinjaman, kalo bisa yang bunganya dikit....malah kalo ada yang gak ada bunganya sekalian....hihihi
Semoga pembangunan lancar...sampe selesai
Monday, 1 December 2008
Awalnya...
Blog Keluarga Chandra....
Blog ini sengaja saya buat untuk menuliskan semua kisah perjalanan hidup dari keluarga yang kami bangun, yaitu saya Birowo sebagai suami, Novita sebagai istri dan diperkuat oleh Abimantra dan Lutfya sebagai anak....hehehe kaya sinetron aja ya.
Keluarga kami mulai berdiri dan mengawali perjalanan ini sejak bulan Juli 2003, tepatnya tanggal 5 juli 2003. Saat itu saya dan pacar saya menikah disaksikan oleh keluarga dan teman-teman dekat.
Selepas kami menikah, kami memutuskan untuk mengontrak rumah, tepatnya di Perumahan Sambiroto atau kalo lebih jelasnya di jalan cendana. Cukup menyenangkan tinggal disitu, hanya berdua....just two of us. Berbulan madu di rumah kontrakan....walaupun kalo hujan bocor sampe kemana2. Akan tetapi kami hanya bertahan selama 8 bulan saja di rumah kontrakan itu, karena selain bocor, air juga menjadi kendala utama disana. Padahal kami sudah merasa cocok dengan para tetangga dan lingkungannya. Apa mau dikata, terpaksa kami mencari kontrakan baru.
Mertua menawarkan kepada kami untuk menempati rumah yang dulunya merupakan rumah tinggal almarhum kakek dan nenek. Akhirnya kami pindah ke rumah itu.
Cukup lama juga kami tinggal berdua saja disitu....cocok kali ya? hehehe...
Sampai pada akhirnya mungkin kalau tidak salah bulan April 2004, atas kesepakatan keluarga, rumah yang kami tempati itu dijual. Sebenarnya rumah kakek dan nenek terdiri dari dua bagian, yaitu bagian atas dan bawah. Yang selama ini kami tempati adalah yang di bagian atas. Karena terjadi proses jual beli tadi, maka rumah bagian atas harus dikosongkan. Kenapa? Karena mertua saya membeli rumah yang bagian atas, sedangkan yang di bagian bawah dibeli oleh buliknya istri saya. Jadilah pada tanggal tersebut kami berdua boyongan lagi.....weleh2
Sejak menikah sampe kami pindah tempat tinggal sebanyak 3kali, kami belum juga mendapatkan momongan. Ya sudah beberapa kali sih terlambat datang bulan, eh gak tahunya belum jadi juga. Kadang kami sempat berpikir, lha wong yang gak disengaja aja malah jadi, ini yang udah disengaja malah gak jadi-jadi....hehehe piye to iki?
Tetapi hal itu tidak membuat kami patah semangat, terus berusaha dan positive thingking. Kami berdua bahkan sudah memeriksakan kualitas sperma dan telur....pokoke dah semua lah. Sampe akhirnya, (mungkin Tuhan udah mulai gatel kali ya denger doa-doa kami....hehehe) bulan April 2005 istri saya hamil....positip...Alhamdulillah
Oya saya lupa bilang kalo kami berdua bekerja, saya jadi PNS dan istri saya kerja di swasta. Tetapi menginjak usia kandungan 3 bulan, istri saya mengalami sedikit flek2, oleh dokter istri disuruh istirahat di rumah, karena khawatir dengan kondisi kandungannya. Akhirnya istri saya mengundurkan diri dari pekerjaannya di usia kandungannya yang ke 3 bulan.
Perjalanan selama 9 bulan terasa menyenangkan bagi kami untuk diungkapkan sekarang. Padahal selama kami menjalaninya dulu, wah bener2 merepotkan dan membingungkan...hehehe maklum baru pertama sih. Melihat perkembangan janin pada saat di usg...bener2 mengasyikkan....baru kali ini kami melihat sebuah janin yang berkembang menjadi sebentuk manusia hasil "perbuatan" kami...hihihi. Kata pak dokter, anak kami jenis kelaminnya laki-laki....wah2
Akhirnya saat yang dinanti2 tiba.....aku terus terang aja tidak sabar pingin tahu, seperti apa sih wajah anakku itu? kaya siapa ya? hehehe...